Powered By Blogger

Kamis, 30 Juni 2016

PERJALANAN 9 HARI 8 MALAM SINGAPORE – MYANMAR – SINGAPORE BERSAMA KELUARGA



Liburan musim panas kali ini, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi keindahan negara Myanmar yang terkenal dengan pagoda emas, religi, dan budayanya. Untuk sampai ke Yangon, kami harus melalui transit ke negara Singapore terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan tidak ada penerbangan langsung Jakarta ke Yangon pada saat itu, sehingga kami harus membeli tiket ke Singapore baru dilanjutkan ke Myanmar. Berikut adalah kisah perjalanan kami, semoga bermanfaat dan dapat dijadikan referensi bagi teman – teman yang ingin berwisata ke Myanmar.

HARI 1

Hari pertama, kami tiba di Changi International Airport Singapore pada malam hari. Selama menunggu perjalanan selanjutnya, bandara Changi menawarkan berbagai macam fasilitas menarik layaknya sebuah mall yang dinamakan mall transit. Banyak spot – spot yang dapat digunakan oleh penumpang transit seperti hotel transit, charging station, free wifi, restaurant, shopping area, tourist information, kids area, dan masih banyak lagi.


HARI 2

Pada dini hari, kami melakukan check in untuk penerbangan selanjutnya ke kota Yangon. Dan kami tiba di Yangon sekitar pukul 7 pagi waktu Yangon. (GMT+6.5). 

Jangan khawatir bila anda bepergian ke negara Myanmar, walau permasalahan yang sering ditemui wisatawan adalah bahasa, warga disana sangat ramah, jujur, dan berusaha membantu kita bila mengalami kesulitan.

Kami membooking sebuah taksi dengan tujuan Aung Mingalar Bus Station seharga 6000 kyatt. Di stasiun bus tersebut kami memesan bus JJ Express seharga 8400 kyatt per orang dengan tujuan Nay Pyi Daw yang merupakan ibu kota Myanmar saat ini. Perjalanan kesana memakan waktu selama 4.5 – 5 jam, dengan kondisi jalan yang lancar dan mulus, serta ada satu kali pemberhentian untuk sekadar istirahat dan makan.

Setelah sampai di Nay Pyi Daw, kami langsung diantar oleh bus ke hotel tujuan yang sudah kami reservasi sebelumnya di Jakarta. Kami meletakkan barang – barang kami, beristirahat sejenak dan melanjutkan perjalanan malam kami ke mall di Nay Pyi Daw.


HARI 3

Kami tidak terlalu terburu – buru untuk menyelesaikan perjalanan kami di Nay Pyi Daw. Pada pagi harinya kami menikmati segala fasilitas yang ada di dalam hotel. Setelah itu, kami membooking sebuah taksi untuk melakukan city tour mengelilingi kota Nay Pyi Daw seharga 35000 kyatt, dengan rute perjalanan sebagai berikut:

National Herbal Park Nay Pyi Daw
Taman ini di desain oleh pemerintah setempat sebagai daerah resapan air hujan, sekaligus penanaman tanaman obat – obatan yang digunakan untuk pengobatan tradisional di Myanmar. Tidak hanya itu, taman ini memang juga dibuat untuk menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun manca negara untuk menikmati keindahan taman tersebut, dengan berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan.



City Hall of Nay Pyi Daw
Selanjutnya kami diajak oleh driver kami ke City Hall, yang merupakan pusat pemerintahan negara Myanmar. Akan tetapi, gedung tersebut masih tertutup untuk umum, sehingga biasanya wisatawan hanya diperbolehkan untuk mengambil gambar dan video dari depan gerbang saja.


Zoological Garden Nay Pyi Daw
Sering juga disebut Safari Park Nay Pyi Daw, yang sebenarnya mirip dengan safari yang kita kunjungi di Indonesia. Tike masuk ke dalam Safari Park adalah 9000 kyatt per orang, dan disarankan untuk menyewa buggy car untuk mengelilingi kebun binatang yang sangat luas ini yaitu sebesar 5000 kyatt.

Uppasanti Pagoda
Perjalanan kami berlanjut ke Pagoda Uppasanti, yang merupakan pagoda terbesar di kota Nay Pyi Daw. Untuk masuk ke dalam Pagoda Uppasanti tidak dikenakan biaya apapun, akan tetapi bila teman – teman ingin melakukan donasi, tersedia banyak kotak donasi di dekat gerbang masuk pagoda Uppasanti ini.

Gunakanlah pakaian yang rapi, celana panjang, khusus wanita harus menggunakan sarung panjang atau sarung khas Myanmar yaitu Longyi. Alas kaki tidak diperbolehkan masuk.

Nay Pyi Daw Water Fountain Garden
Setelah malam tiba, kami diajak untuk menikmati keindahan water fountain garden di Nay Pyi Daw. Bersama dengan turis – turis dan masyarakat Myanmar, kami menikmati keindahan taman air yang luas dan begitu asri, hingga larut malam.

Nay Pyi Daw Myoma Night Market
Setelah malam tiba, kami melanjutkan perjalanan terakhir kami ke Myoma Night Market. suasana pasar malam yang begitu hidup dan ramai, membuat kami bersemangat untuk menjelajahi setiap sudutnya. Disini teman – teman akan menemukan begitu banyak makanan unik khas Myanmar dan tentunya dengan harga yang terjangkau. 
Jangkrik besar

Kembali Ke Yangon
Setelah selesai perjalanan city tour, kami kembali ke tempat peristirahatam, dan bersiap – siap untuk melakukan perjalanan darat menggunakan bus E lite (7500 kyatt per org, Myoma Bus Station) kembali ke Yangon. Saran: gunakan bus E lite atau JJ Express bila ingin pergi ke Nya Pyi Daw atau Yangon, karena bus ini dilengkapi AC, kondisi baik, dan memiliki kursi yang luas.

HARI 4

Kami tiba di Yangon sekitar pukul 4 dini hari, kami langsung mencari taksi untuk mengantar kami ke hotel tujuan kami dengan harga 8000 kyatt. Perlu diingat: Aung Mingalar Bus Station terletak di pinggir kota. Kami melakukan early check in dan beristirahat memulihkan energi terlebih dahulu.

Botahtaung Pagoda
Siang harinya, kami berjalan kaki menuju Botahtaung Pagoda yang dekat dengan hotel kami. Tidak seperti Uppasanti Pagoda yang bebas biaya masuk, Botahtaung Pagoda memberlakukan tiket sebesar 2000 kyatt per org untuk turis manca negara.
Gunakanlah pakaian yang rapi, celana panjang, khusus wanita harus menggunakan sarung panjang atau sarung khas Myanmar yaitu Longyi. Alas kaki tidak diperbolehkan masuk.

Yangon River atau Sungai Irrawaddy
Tidak jauh dari Botahtaung Pagoda, kami mengunjungi sungai Irrawaddy yang merupakan sungai terbesar di Myanmar. Bila teman – teman memiliki waktu yang luang, teman – teman bisa membeli tiket cruise dari sana untuk menikmati sunset dan menikmati keindahan Yangon river.


HARI 5

Keesokan harinya kami memutuskan untuk mengelilingi kota Yangon dengan menyewa sebuah taksi seharga 35000 kyatt dari pukul 8 pagi sampai 5 sore waktu Myanmar. Berikut adalah urutan perjalanan kami:

Mahabandoola Park
Mahabandoola Park, merupakan taman yang luas di pusat kota Yangon, atau disebut juga alun – alun kota.

Sule Pagoda
Di dekat Mahabandoola Park, terdapat Sule Pagoda yang merupakan icon di negara Myanmar setelah Swhedagon Pagoda. Untuk masuk ke dalam Sule Pagoda, kami hanya membayar secara sukarela ke dalam kotak donasi.

Gunakanlah pakaian yang rapi, celana panjang, khusus wanita harus menggunakan sarung panjang atau sarung khas Myanmar yaitu Longyi. Alas kaki tidak diperbolehkan masuk.


City Hall
Masih satu kompleks dengan Mahabandoola Park dan Sule Pagoda, kami dapat melihat city hall dari kejauhan.

Kan Daw Gyi Lake
Kami pun melanjutkan perjalanan kami ke Kan Daw Gyi Lake, dimana terdapat Karaweik Palace. Karaweik Palace merupakan sebuah kapal emas yang besar dan merupakan tempat ibadah seperti pagoda. Untuk masuk ke Karaweik Palace pengunjung perlu mengeluarkan kocek sebesar 300 kyatt per org dan 1000 kyatt bila teman – teman ingin menggunakan kamera di dalam.

Gunakanlah pakaian yang rapi, celana panjang, khusus wanita harus menggunakan sarung panjang atau sarung khas Myanmar yaitu Longyi. Alas kaki tidak diperbolehkan masuk.

Reclining Buddha (Chaukhtatgyi Buddha Temple)
Perjalanan kami selanjutnya adalah menuju Chaukhtatgyi Buddha Temple, yang merupakan patung Buddha terbesar di Myanmar. (tidak ada tiket masuk)

Gunakanlah pakaian yang rapi, celana panjang, khusus wanita harus menggunakan sarung panjang atau sarung khas Myanmar yaitu Longyi. Alas kaki tidak diperbolehkan masuk.


Sitting Buddha (Nga Htat Gyi Pagoda)
Di dekat Reclining Buddha, kami juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke Nga Htat Gyi Pagoda. (tidak ada tiket masuk)

Gunakanlah pakaian yang rapi, celana panjang, khusus wanita harus menggunakan sarung panjang atau sarung khas Myanmar yaitu Longyi. Alas kaki tidak diperbolehkan masuk.


White Marble Buddha (Kyauk Taw Gyi Pagoda)
Disini kami dapat melihat patung Buddha yang dilapisi dengan marmer putih. Lokasi wisata ini wajib dikunjungi setelah Reclining dan Sitting Buddha.

Gunakanlah pakaian yang rapi, celana panjang, khusus wanita harus menggunakan sarung panjang atau sarung khas Myanmar yaitu Longyi. Alas kaki tidak diperbolehkan masuk.

White Elephant
Di dekat Kyauk Taw Gyi Pagoda, terdapat penangkaran gajah putih atau white elephant. Sebenarnya gajahnya tidaklah putih, melainkan berwarna pink kecoklatan. Masyarakat Myanmar mempercayai bahwa gajah putih merupakan makhluk terpenting dalam budaya dan perekonomian Myanmar.



Inya Lake
Setelah mengunjungi beragam tempat wisata, kami menghilangkan rasa lelah kami dengan mengunjungi Inya Lake. Disana kami duduk di restoran dan meyantap menu – menu khas Myanmar sembari menatap indahnya Danau Inya. Suasana yang begitu sejuk dan hujan gerimis, membuat kami semakin lahap menyantap makanan kami.



Aung San Suuki’s House
Setelah mengisi perut kami, kami menyempatkan diri untuk melihat tempat kediaman Aung San Suuki yang merupakan pejuang rakyat Myanmar dari kekuasaan Junta militer beberapa silam yang lalu. Wisatawan dilarang masuk ke dalam rumah tersebut, dan hanya boleh mengambil gambar dan video dari luar saja.

Swhedagon Pagoda
Inilah yang kami tunggu – tunggu, Swhedagon Pagoda yang merupakan Pagoda terkenal yang marak dibicarakan turis mancanegara dan menjadi salah satu warisan peninggalan yang terus dilestarikan. Untuk masuk kedalam kompleks ini turis asing dikenakan biaya sebesar 8000 kyatt per orang, cukup mahal, akan tetapi pemandangan, budaya, dan kehidupan pagoda yang disuguhkan memang luar biasa.
Bagi teman – teman yang ingin melakukan ibadah disini, disediakan buku panduan dan peta untuk beribadah di pagoda ini. Namun, bagi orang yang hanya sekadar berwisata disini, cukup membawa kamera dan videonya untuk mengeksplor keindahan Swhedagon Pagoda.
Gunakanlah pakaian yang rapi, celana panjang, khusus wanita harus menggunakan sarung panjang atau sarung khas Myanmar yaitu Longyi. Alas kaki tidak diperbolehkan masuk.


Aung San Bogyoke Market
Perjalanan kami hampir berakhir, sebagai penutup dari perjalanan kami di Yangon, kami diajak untuk berbelanja ria di Aung San Bogyoke Market. Disini kami berbelanja souvernir – souvernir khas Myanmar dan beragam cemilan khas Myanmar.

Sakura Tower
Bila teman – teman, bingung ingin melanjutkan perjalanan kemana lagi, sangat disarankan untuk mengunjungi Sakura Tower. Sakura Tower merupakan gedung tinggi di pusat kota Yangon, dimana wisatawan dapat melihat keseluruhan kota Yangon dari rooftop sambil menikmati lezatnya dinner di Sky Bistro.


HARI 6

Kami menghabiskan waktu di Yangon dengan berjalan kaki. Walau terbilang lelah, kami tidak ingin memanfaatkan waktu sebaik – baiknya di Yangon daripada hanya diam saja di dalam hotel. Kami berkunjung ke lokasi wisata yang belum sempat kami kunjungi sebelumnya seperti Post Office City Hall yang merupakan tempat kami menulis banyak post card kepada sahabat – sahabat tercinta kami, dan juga Saint Mary’s Cathedral dimana gereja ini merupakan gereja tertua di Myanmar.
Kami juga kembali ke Aung San Bogyoke Market, untuk berbelanja beberapa barang – barang untuk kerabat dekat kami.


HARI 7

Merupakan hari terakhir kami di Myanmar. Good Bye Myanmar!! See you next Time!!!
Kami kembali lagi ke Singapore untuk menginap selama beberapa hari sebelum pulang ke Jakarta. Kami sampai di Singapore sekitar pukul 3 sore waktu Singapore. Kami langsung menuju hotel yang sudah kami booking sebelumnya di Jakarta dengan menggunakan MRT.  Setelah kami menaruh barang – barang kami di hotel, kami ingin berjalan – jalan sejenak di Singapore, kami pergi menggunakan MRT ke stasiun Bay Front untuk menikmati Marina Bay Sands, Garden By The Bay, dan Merlion (dari kejauhan).
Kami juga menikmati musical fountain yang begitu menarik, dan beroperasi pada pukul 8 pm, 9.30 pm, dan 10 pm. Hari pun beranjak malam, kami memutuskan untuk kembali ke hotel dan beristirahat.


HARI 8

Hari ke 8, kami khususkan full untuk bermain di universal studio dari pagi hingga malam (10 am – 8 pm). Untuk sampai kesana, kami menggunakan MRT menuju stasiun Harbour Front, lalu kami keluar ke exit E yaitu Vivo City, setelah keluar dari pintu exit, kami naik escalator sampai ke lantai 3. Kemudian kami membeli, tiket sentosa express seharga 4 SGD per org menuju Sentosa Island. Untuk sampai ke Universal Studio, kami harus naik sentosa express dan berhenti di waterfront station. Kemudian, kami berjalan lurus sampai menemukan Chili’s restaurant dan belok kanan. TADA!!! Welcome to Universal Studio.

HARI 9
Inilah akhir dari liburan kami, tidak terasa 1 minggu terasa begitu cepat. Kami memesan tiket MRT kembali ke Changi Airport. Sampai jumpa lagi Singapore.


Senin, 04 Januari 2016